Friday, January 31, 2014

Medis Vs Herbal

Hal yang pertama ingin saya bahas adalah tentang ketertarikan saya dengan dunia herbal.
ketertarikan itu dimulai sejak semester ke dua, saat dosen farmakologi menjelaskan bahwa pengobatan medis itu memiliki kekurangan "efek samping". Lalu terfikir cara yang aman ketika berobat maupun mengobati, herbal? Ya herbal jauh lebih aman, meski sebenarnya herbal juga memiliki kekurangan sih...  kekurangannya apa?? Menurut pengalaman pribadi , herbal itu membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap tubuh makanya harus dikonsumsi dengan rutin, berbeda dengan obat medis yang reaksinya sangat cepat dalam memblock reaksi tubuh dari penyakit.

Menarik bukan??

seperti yang kita ketahui bahwa herbal lebih ramah terhadap tubuh, tapi jangan mengira kalau kita dapat mengkonsumsinya dengan bebas tanpa dosis! Perlu digaris bawahi bahwa bahan alami pun memiliki indikasi, ingat apapun yang berlebihan itu tidak baik!

Saya jadi teringat saat praktek dines disalah satu RS berstandart internasional, tepatnya diruang HD. Disana adalah tempat cuci darah bagi para pasien penderita gagal ginjal.

mesin-mesin pencuci darah layaknya malaikat penolong, sedikit saja lupa untuk datang mencuci darah, maka tubuh mereka memberikan respon dengan cepat, antara lain : Lemas, cepat lelah dan pembengkakan terutama area kaki.

Wajah mereka nampak pucat, kulit mereka kering... para pasien yang sudah berobat sebelumnya pasti telah memiliki jadwal untuk pencucian darah selanjutnya.
Bahkan dari pasien salah satunya  adalah seorang Dokter, spontan saya dan teman-teman bertanya-tanya dan memberanikan diri untuk menanyakannya langsung,  sang Dokter menceritakan dengan ramah kalau dia mengalami komplikasi hipertensi >> ginjal.

Aaah iya benar juga... jika jantung memompa dengan cepat darah dalam waktu yang lama maka katup-katup jantung pasti akan mengalami gangguan, apalagi jika darahnya mengental karena kurangnya asupan cairan dalam tubuh maka akan lebih memperberat kerja katup-katup jantung itu sendiri, kemudian saat ke hati dan ginjal juga pasti bekerja keras untuk menyaring darah sebelum kembali dialirkan ke seluruh tubuh. Jadi pantas saja jika pasien gagal ginjal tidak sedikit yang memiliki komplikasi dengan liver atau jantung.

saya tidak bertanya hanya pada Dokter itu saja, hampir semua pasien yang datang berobat. Dan jawaban mereka berbeda-beda... ada yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), pengkonsumsian obat dalam jangka waktu yang lama, malas minum air putih, ada juga yang karena jadi korban jamu pengkurus badan.... dan saya lupa yang lainnya... hehehe...

Hari itu selepas dines saya langsung menghubungi mama saya untuk tidak lagi mengkonsumsi jamu-jamuan kecuali memang benar-benar darurat..
Untuk mengobati sebisanya say memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang terdapat dilingkungan saya :)

"Lebih baik mencegah daripada mengobati".

No comments:

Post a Comment