Saturday, November 7, 2015

MENAHAN MARAH = SURGA

Kata orang tidak ada manusia yang sempurna, tapi bagi saya manusia itu semuanya sempurna, kenapa saya bilang begitu? Karena Sang Maha Pencipta telah mendisgn manusia dengan khusus melebihi makhluk-makhluknya yang lain…
Tidak sekedar fisik, bahkan manusia pun dikatakan sempurna karena dibalik kekurangannya ia masih dapat berusaha… berusaha menjadi lebih baik dengan menahan semua keinginannya…ingin berbuat salah, tapi ia meredam dan meninggalkan keinginan tersebut… Memiliki watak / pribadi yang gak baik, tapi ditahan dan terus berusaha memperbaharui diri.
Terlebih jika usaha tersebut dilakukan karena Allah Ta’ala, maka pahala yang ia akan dapatkan insyaAllah… itulah nilai plus-plusnya menjadi seorang muslim.. semua yang dilakukan karena mengharapkan wajah Allah maka akan dinilai pahala oleh Allah Subehanahu wa Ta’ala…
Tidak perlu mengambil contoh jauh, saya pribadi pun memiliki sifat yang gak bagus dulunya…
Emosional, temperamental, selalu berpikiran negative dan kalau marah setelah meluapkannya itu ada rasa puas dan senang didalam hati … namun setelah melampiaskan amarah ada kesedihan juga disana, penyesalan bahwa itu salah…
Hal itu terjadi karena saya memiliki prinsip yang kuat dibarengi ego yang besar, hidup dengan memegang prinsip memang bagus, jadi seperti ada rambu-rambu kalau hendak keluar jalur… tapi ego itu yang membuat saya salah, salah dalam menuangkan / membahasakan apa yang saya pegang dalam hidup.
Tidak berhenti disitu, saya kemudian berusaha membenah diri, belajar agama adalah satu-satunya cara saya untuk memulai memperbaharui diri… banyak bahan renungan yang dapat saya jadikan acuan untuk menjadi baik dihari esok…

Hal pertama yang saya lakukan adalah melawan pikiran negative, tidak mudah memang… tapi jika ingat Allah insyaAllah selalu ada jalan menuju kebaikan..

Hal kedua, mengontrol emosi... jika rasa-rasanya diotak sudah ada gambaran pengen action banting or pukul ini itu segeralah cancel.. inget kerugiannya aja.. juga inget bahwa Rosulullah itu tidak suka dengan marah, beliau mewasiatkan kepada kita untuk jangan marah sebanyak beberapa kali dalam sebuah hadits shahih.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah” (HR. Bukhari).

Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia”.

Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring”(HR. Ahmad, Shohih).

Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam“Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka”. Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan”   (HR. Thobrani, Shohih)

Hal ketiga, inget ganjaran bagi orang-orang yang senantiasa menahan amarahnya.
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran : 133-134)

Hal keempat, inget kalau nanti semua dari kita pasti pengen punya keturunan, dan pasti kita gak pengen anak or turunan kita ada yang seperti itu juga. Karena setiap orang tua pasti ingin keturunannya menjadi lebih baik darinya.   
Keempat hal tersebut masih terus saya terapkan jika sedang mengalami situasi yang memancing amarah, walaupun karakter dan sifat sudah berubah jauh dari sebelumnya tapi saya masih terus berusaha menjadi pribadi yang baik dimata Allah. Karena hidup itu untuk terus belajar, laksanakan dan berusaha mempertahankan …

Syaikh As Sa’di rohimahulloh mengatakan:
“Sebaik-baik orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran Rasul shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi mempertahankan kebenaran dari rongrongan kebatilan.
 Sedangkan sejelek-jelek orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya. Laa haula wa laa quwwata illa billaah” (lihat Durrah Salafiyah)


Semoga membantu kamu-kamu yang juga sedang belajar mengontrol emosi.. moga sukses J

No comments:

Post a Comment