Kata
orang tidak ada manusia yang sempurna, tapi bagi saya manusia itu semuanya
sempurna, kenapa saya bilang begitu? Karena Sang Maha Pencipta telah mendisgn
manusia dengan khusus melebihi makhluk-makhluknya yang lain…
Tidak
sekedar fisik, bahkan manusia pun dikatakan sempurna karena dibalik
kekurangannya ia masih dapat berusaha… berusaha menjadi lebih baik dengan
menahan semua keinginannya…ingin berbuat salah, tapi ia meredam dan
meninggalkan keinginan tersebut… Memiliki watak / pribadi yang gak baik, tapi
ditahan dan terus berusaha memperbaharui diri.
Terlebih
jika usaha tersebut dilakukan karena Allah Ta’ala, maka pahala yang ia akan
dapatkan insyaAllah… itulah nilai plus-plusnya menjadi seorang muslim.. semua
yang dilakukan karena mengharapkan wajah Allah maka akan dinilai pahala oleh
Allah Subehanahu wa Ta’ala…
Tidak
perlu mengambil contoh jauh, saya pribadi pun memiliki sifat yang gak bagus
dulunya…
Emosional,
temperamental, selalu berpikiran negative dan kalau marah setelah meluapkannya
itu ada rasa puas dan senang didalam hati … namun setelah melampiaskan amarah ada
kesedihan juga disana, penyesalan bahwa itu salah…
Hal
itu terjadi karena saya memiliki prinsip yang kuat dibarengi ego yang besar,
hidup dengan memegang prinsip memang bagus, jadi seperti ada rambu-rambu kalau
hendak keluar jalur… tapi ego itu yang membuat saya salah, salah dalam
menuangkan / membahasakan apa yang saya pegang dalam hidup.
Tidak
berhenti disitu, saya kemudian berusaha membenah diri, belajar agama adalah
satu-satunya cara saya untuk memulai memperbaharui diri… banyak bahan renungan
yang dapat saya jadikan acuan untuk menjadi baik dihari esok…
Hal
pertama yang saya lakukan adalah melawan pikiran negative, tidak mudah memang…
tapi jika ingat Allah insyaAllah selalu ada jalan menuju kebaikan..
Hal
kedua, mengontrol emosi... jika rasa-rasanya diotak sudah ada gambaran pengen
action banting or pukul ini itu segeralah cancel.. inget kerugiannya aja.. juga
inget bahwa Rosulullah itu tidak suka dengan marah, beliau mewasiatkan kepada
kita untuk jangan marah sebanyak beberapa kali dalam sebuah hadits shahih.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi
shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat” Beliau shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah” Lelaki itu terus mengulang-ulang
permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah” (HR. Bukhari).
Imam
Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu
tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu
sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak
mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia”.
Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang
dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau
marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring”(HR. Ahmad, Shohih).
Dahulu
ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa
sallam“Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa
mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka”. Maka beliau shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan
kau dapatkan” (HR. Thobrani, Shohih)
Hal
ketiga, inget ganjaran bagi orang-orang yang senantiasa menahan amarahnya.
”Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran : 133-134)
Hal
keempat, inget kalau nanti semua dari kita pasti pengen punya keturunan, dan
pasti kita gak pengen anak or turunan kita ada yang seperti itu juga. Karena
setiap orang tua pasti ingin keturunannya menjadi lebih baik darinya.
Keempat
hal tersebut masih terus saya terapkan jika sedang mengalami situasi yang
memancing amarah, walaupun karakter dan sifat sudah berubah jauh dari
sebelumnya tapi saya masih terus berusaha menjadi pribadi yang baik dimata
Allah. Karena hidup itu untuk terus belajar, laksanakan dan berusaha
mempertahankan …
Syaikh
As Sa’di rohimahulloh mengatakan:
“Sebaik-baik
orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran Rasul shollallohu ‘alaihi
wa sallam, yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi mempertahankan
kebenaran dari rongrongan kebatilan.
Sedangkan
sejelek-jelek orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya.
Laa haula wa laa quwwata illa billaah” (lihat Durrah Salafiyah)
Semoga
membantu kamu-kamu yang juga sedang belajar mengontrol emosi.. moga sukses J
No comments:
Post a Comment